Majalengka Percepat Transformasi Kebersihan Lewat Kolaborasi Jepang

Kabaran Jabar, - Kunjungan resmi Bupati Majalengka ke Jepang baru-baru ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah daerah mempercepat terwujudnya visi Majalengka Langkung SAE, terutama pada peningkatan kebersihan lingkungan dan pembangunan kota yang berkelanjutan.

Dalam lawatan tersebut, Bupati beserta delegasi melakukan rangkaian pertemuan strategis dengan berbagai institusi Jepang—mulai dari pemerintah, perusahaan teknologi lingkungan, hingga komunitas penggerak kebersihan kota. Semua pertemuan itu mengerucut pada satu misi besar: memantapkan kemitraan dalam Clean City Project, program kolaboratif yang dirancang untuk membawa perubahan konkret di Majalengka.

Kemitraan Strategis Berbasis Teknologi dan Budaya Bersih

Sebagai negara yang dikenal memiliki standar kebersihan kota dan manajemen sampah terbaik di dunia, Jepang menjadi rujukan ideal bagi Majalengka. Namun, kunjungan tersebut bukan sekadar mencari inspirasi—melainkan membuka jalur implementasi nyata, mulai dari teknologi hingga pendekatan sosial.

Beberapa fokus kerjasama yang dibangun meliputi:

Teknologi Pengolahan Sampah Mutakhir: Penjajakan penerapan sistem Waste-to-Energy, teknologi daur ulang berkinerja tinggi, serta inovasi pemrosesan sampah yang ramah lingkungan.

Edukasi Publik dan Partisipasi Warga: Majalengka ingin meniru keberhasilan Jepang membangun budaya memilah sampah dari rumah, dengan memperkuat literasi kebersihan di seluruh lapisan masyarakat.

Infrastruktur Kebersihan Modern: Perencanaan fasilitas seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan.

Dampak Jangka Panjang untuk Majalengka

Inisiatif Clean City Project bukanlah program seremonial, melainkan investasi jangka panjang yang menyasar kesejahteraan dan daya saing daerah.

Bupati menegaskan, “Tujuan kami bukan hanya menjadikan Majalengka bersih, tetapi juga sehat, layak huni, dan memiliki reputasi kuat di tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama dengan Jepang adalah langkah strategis untuk mempercepat terwujudnya Majalengka Langkung SAE.”

Jika program ini berjalan sesuai rencana, sejumlah manfaat besar akan dirasakan masyarakat, antara lain:

Peningkatan Kesehatan Lingkungan: Kebersihan kota akan berkontribusi pada penurunan penyakit berbasis lingkungan.

Citra Daerah yang Lebih Kuat: Majalengka akan tampil sebagai destinasi yang lebih menarik bagi investor dan wisatawan.

Terciptanya Ekonomi Sirkular: Pengolahan limbah membuka peluang bisnis baru dan memperkuat sektor usaha berbasis daur ulang.

Kepulangan delegasi dari Jepang membawa optimisme baru bagi Majalengka. Dengan cetak biru pengelolaan kebersihan yang lebih modern, terukur, dan berkelanjutan, pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Majalengka sebagai kabupaten yang benar-benar Langkung SAE—lebih bersih, lebih tertata, dan lebih siap menghadapi masa depan. (Wawan)