Kabaran Jabar, - Menjelang pergantian tahun baru 2026, Pemerintah Kabupaten Majalengka memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pangan tetap terjaga. Kepastian tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Majalengka, H. Eman Suherman, didampingi Wakil Bupati Dena Muhamad Ramdan, saat memimpin apel di halaman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Selasa (30/12/2025).
Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung Gerakan Pangan Murah (GPM) serta penyerahan bantuan sarana dan prasarana pertanian dan peternakan bagi masyarakat dan penyuluh di lingkungan Pemkab Majalengka.
Dalam arahannya, Bupati Eman menyampaikan bahwa Majalengka memiliki fondasi ketahanan pangan yang kuat. Saat ini, Lahan Baku Sawah (LBS) tercatat mencapai sekitar 50.000 hektare, dengan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas kurang lebih 37.000 hektare yang harus tetap dijaga.
Namun demikian, ia menegaskan pentingnya keseimbangan antara perlindungan lahan pertanian dan kebutuhan pembangunan daerah.
“Majalengka ingin terus maju. Lahan pangan wajib kita pertahankan, tetapi ruang untuk investasi dan industri juga diperlukan agar perekonomian daerah terus tumbuh,” ujar Eman.
Menghadapi momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Bupati mengapresiasi langkah DKP3 yang secara aktif menggelar GPM. Menurutnya, meskipun harga bahan pokok di Majalengka relatif stabil, kewaspadaan tetap diperlukan, khususnya terhadap komoditas yang rawan bergejolak seperti cabai.
Ia pun menginstruksikan jajaran DKP3 untuk sigap melaporkan setiap kenaikan harga yang tidak wajar agar pemerintah daerah dapat segera melakukan intervensi pasar.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Eman juga secara simbolis menyerahkan 7 unit sepeda motor operasional bantuan dari Kementerian Pertanian kepada para penyuluh pertanian berprestasi. Ia menegaskan, meskipun status kepegawaian penyuluh kini berada di bawah pemerintah pusat, fasilitas dari pemerintah daerah tetap dapat dimanfaatkan selama untuk kepentingan petani Majalengka.
Selain itu, Pemkab Majalengka juga menyalurkan bantuan ternak sapi, kambing, dan ayam untuk wilayah Kecamatan Banjaran dan Talaga melalui program bantuan Provinsi Jawa Barat tahun 2025.
“Bantuan ternak ini tidak semua daerah mendapatkannya. Saya titip agar ternak ini benar-benar berkembang. Jangan sampai yang saya terima hanya laporan kematian. Dengan bantuan ini, masyarakat harus semakin sejahtera dan bahagia,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala DKP3 Kabupaten Majalengka H. Gatot Sulaeman, melalui Kabid Ketahanan Pangan H. Ence, menjelaskan bahwa meskipun tren kenaikan harga pangan kerap terjadi di akhir tahun, Majalengka mampu mengantisipasinya dengan baik berkat kekuatan produksi lokal.
“Alhamdulillah, Majalengka dalam kondisi surplus. Sayuran, beras, daging hingga telur sebagian besar diproduksi sendiri. Untuk Natal dan Tahun Baru 2026, semuanya aman dan terkendali,” ungkap Ence.
Ia menambahkan, GPM menjadi langkah konkret pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi. Hingga kini, DKP3 telah menggelar GPM di 10 titik strategis selama masa transisi kenaikan harga.
Tak hanya fokus pada ketahanan pangan, Pemkab Majalengka juga memberikan perhatian khusus kepada tenaga penyuluh pertanian. Sebanyak 293 penyuluh yang sebelumnya berstatus pegawai daerah kini telah beralih menjadi pegawai pemerintah pusat di bawah Kementerian Pertanian.
“Kendati statusnya berubah, sinergi dan koordinasi dengan Pemkab Majalengka tetap berjalan erat demi menjaga produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian daerah,” pungkas Ence. (Wawan)
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:




0Komentar