Turut Berduka Atas Pembunuhan Wartawati oleh Tentara I5R43L / Jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh yang ditembak mati saat melaporkan operasi militer Israel. /Reuters/Imad Creidi/ |
Jakarta, Kabaran Jabar - Wartawan Al Jazeera keturunan Palestina berkebangsaan Amerika Serikat, Shireen Abu Akleh terbunuh oleh tentara Israel saat meliput konflik yang terjadi di Kamp Pengungsi Jenin Tepi Barat, wilayah Palestina yang di jajah Israel.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengutuk keras atas pembunuhan wartawan tersebut. Besar kemungkinan penembakan dilakukan tentara Israel.
Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari mengatakan, pembunuhan seorang wartawan, apalagi yang tengah bertugas di lapangan, tidak hanya jelas-jelas melanggar hukum humaniter internasional, tetapi, juga merupakan kekejian yang sama sekali tidak berperikemanusiaan.
“Apalagi sangat jelas bahwa Shireen sudah memakai rompi bertuliskan besar-besar Press," kata Atal dalam pernyataan pers, Sabtu 14 Mei 2022.
PWI Pusat mengutuk kekejian yang hingga saat ini ditengarai dilakukan personel militer Israel itu.
Boleh jadi upaya pembunuhan tersebut seiring dengan kerapnya Shireen melaporkan apa yang dilakukan tentara Israel di wilayah pendudukan Palestina.
“Rekam jejak Shireen selama ini menegaskan bahwa dirinya adalah seorang wartawan yang tak bisa membiarkan kekejaman dan ketidakadilan terjadi di wilayah pendudukan Palestina, yang seolah telah normal dilakukan aparat Israel,” kata Atal.
Aneka fakta kejahatan yang dilakukan tentara Zionis di wilayah pendudukan Tepi Barat, antara lain, mengebom kantor Al Jazeera di Jalur Gaza. Padahal, kantor itu juga menampung wartawan media AS, Associated Press (AP).
“Diamnya sejumlah negara yang mengaku jawara HAM dunia, begitu pula negara-negara Eropa, patut disayangkan dan kita nyatakan sebagai perilaku memalukan di era keterbukaan ini,” kata Atal.
Sebagaimana digaungkan oleh berbagai lembaga internasional, seperti UNESCO, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, dan yang paling mutakhir, Dewan Keamanan PBB, PWI Pusat juga menyerukan agar otoritas internasional yang berkompeten, misalnya Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) menginvestigasi kejahatan yang melanggar kemanusiaan tersebut.
Adili orang-orang yang bertanggung jawab dalam sidang yang berkeadilan!
“Sulit rasanya kita menyerahkan keadilan kepada pihak yang telah setengah abad lebih terbukti tak mampu bersikap adil, seperti zionis Israel,” kata Atal.
Sebagaimana diketahui, Rabu 11 Mei 2022, jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, meninggal dalam tugas karena dibunuh personel militer Israel, tepatnya penembak jitu, tepat di kepala, atau bagian mata.
Shireen menjadi orang Amerika kedua tahun ini yang dibunuh oleh Israel, negara yang notabene menjadi penerima utama bantuan militer AS dan sekutu terdekat Washington di Timur Tengah.
Tampaknya karena itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, yang awalnya dengan cepat mengutuk pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan, segera mengonfirmasi bahwa AS memercayai Israel untuk melakukan penyelidikan sendiri dan tidak akan menyerukan penyelidikan.
Dewan Pers Kutuk Penembakan Jurnalis Palestina
Dewan pers mengecam penembakan jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh. Korban diduga kuat ditembak mati oleh pasukan Israel saat melaporkan serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
"Dewan Pers mengecam keras penembakan yang dilakukan tentara Israel atas wartawati Aljazirah, Shireen Abul Akleh saat sedang meliput di kota Jenin, Tepi Barat. Dewan Pers Republik Indonesia menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga Shireen dan empati kepada jaringan televisi Aljazirah," kata Dewan pers dalam pernyataannya.
"Tindakan barbar tentara Israel atas wartawati yang bertugas meliput dengan memakai rompi Press, jelas melanggar kepatutan, dan menunjukkan sikap tidak terpuji," terang pernyataan itu.
Dewan Pers mendesak pemerintah Israel untuk melakukan penyelidikan serius dan menghukum pelaku penembakan.
Lembaga itu juga mendesak PBB dan lembaga internasional lainnya meminta Israel mematuhi hukum internasional yang selama ini sering dilanggar.
Posting Komentar untuk "Turut Berduka Atas Pembunuhan Wartawati oleh Tentara I5R43L"