Pengelolaan Sampah, DLH Kabupaten Bandung Lakukan Study Banding

Pengelolaan Sampah, DLH Kabupaten Bandung Lakukan Study Banding
Kabaran Bandung, - Dalam rangka mendukung keberlanjutan dan peningkatan kinerja TPS3R/Bank Sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung mengadakan Kunjungan Kerja ke TPS 3R di Banyumas pada Rabu (29/11/2023).

DLH membawa penggiat pengelola TPST 3R dan Bank Sampah Kabupaten Bandung untuk melakukan study banding dan belajar tentang pengelolaan sampah yang baik dan efektif dengan menggunakan mesin pilah sampah Gibrig.

Di TPS 3R Proliman, KSM Mugi Resik, Karang Pucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, saya langsung disambut oleh pengelola TPS 3R.

Mereka mengelola penanganan sampah perumahan dengan rata-rata 25 ton sampah dipilah dan ditangani menggunakan mesin Gibrig setiap harinya.

Dari TPS biasa, TPS 3R dibangun secara swadaya oleh pengelolanya. Mereka bekerjasama dengan perumahan-perumahan untuk mengumpulkan sampah dari masing-masing RT dan mengirimkannya ke TPS 3R dengan biaya Rp. 13. 000/gerobak, melayani 1.800 kepala keluarga.

Sampah terpilah dengan cepat dan efektif, hanya meninggalkan 1 gerobak residu per hari. Para pengelola TPS 3R bergerak secara mandiri dan tanggung jawab dalam menangani sampah di wilayah mereka.

Kemandirian ini berhasil sehingga DLH Banyumas mendukung alat dan mesin. TPS 3R Prolinan, KSM Mugi Resik menjadi contoh, DLH Kabupaten Bandung dan penggiat sampah kunjungi untuk belajar.

Biaya operasional mereka tiap hari adalah 5 liter bensin dan 2.500. 000/bulan bayar listrik mesin pemilah sampah Gibrig. DLH Kabupaten Bandung dan peserta penggiat pengelola sampah kunjungi TPA BLE Banyumas.

Dalam sebuah pertemuan di kantor Ketua UPT TPST TPA BLE Banyumas, Edy Nugroho menjelaskan manfaat TPS 3R dengan menggunakan mesin gibrig.

Mesin ini dapat mereduksi sampah dalam jumlah besar di TPS 3R Prolinan Karang Pucung menjadi 3 turunan sampah, yaitu bursam, RDF, dan residu. Hal ini akan memudahkan kerja TPA sebagai tempat pembuangan akhir sampah.

Selain itu, terdapat nilai tambah dari turunan sampah tersebut, seperti menggunakan bubur sampah sebagai pakan Magot.

"Dengan demikian penanganan sampahnya di TPA menjadi lebih mudah. DLH akan mengubah 39 unit TPS biasa di Banyumas menjadi TPST 3R karena manfaatnya sangat terasa," kata Kepala DLH Banyumas, W. Sugiri.

Keseriusan Pemerintah Daerah Banyumas dalam menangani masalah sampah dengan baik dan benar. Ia menekankan bahwa perubahan dari 39 unit TPS menjadi TPST 3R adalah langkah konkret untuk merealisasikan hal tersebut.

Peserta yang diundang untuk kunjungan ke Banyumas, Pengurus dan Ketua Bank Sampah Mandiri (BSM) Tematik Magot RW 07 Desa Cileunyi Wetan Kabuapaten Bandung, Deni Sulaeman, mengatakan bahwa ia telah banyak belajar dalam kunjungan kerja bersama DLH Kabupaten Bandung ini.

Ia berterima kasih kepada Pak Kadis LH yang telah memberikan kesempatan belajar tentang TPST 3R.

Deni berharap Bank Sampah yang ia kelola dapat ditingkatkan menjadi TPST 3R seperti di Banyumas ini agar penanganan sampah menjadi lebih optimal, efektif, dan efisien.

Deni menyampaikan harapannya untuk mengupgrade Bank Sampah Mandiri yang dipimpinnya menjadi TPST 3R Mandiri. Bank Sampah merupakan prototipe Bank Sampah Mandiri Tematik Magot di Cileunyi yang juga bisa menjadi TPST 3R Mandiri seperti di Banyumas.

Deni menjelaskan saat melakukan kunjungan kerja DLH Kabupaten Bandung ke Banyumas.

"Kami survei ke Bank Sampah Mandiri Tematik Magot RW 07 Desa Cileunyi Wetan sebagai persiapan kunjungan Bupati Bandung pada awal Desember nanti," pungkasnya. (ASP)

Editor: Mas Bons

Posting Komentar untuk "Pengelolaan Sampah, DLH Kabupaten Bandung Lakukan Study Banding"

https://jabar.kabaran.id/?m=1
https://jabar.kabaran.id/?m=1