Pemerintah Indonesia Berkomitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital |
Kabaran Jakarta, - Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Komitmen ini akan diwujudkan melalui peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Strategi ini merupakan hasil kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian/Lembaga, otoritas terkait, akademisi, pelaku industri, dan konsultan melalui beragam kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD) dan diskusi terbatas.
Lahirnya strategi ini mencerminkan fokus pada transformasi digital dan inovasi ekonomi yang berkelanjutan, terutama perubahan masyarakat yang semakin mahir digital akibat pandemi Covid-19.
"Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 mencakup enam pilar utama atau kluster yang menjadi fokus utama. Keenam kluster tersebut meliputi infrastruktur, SDM (Sumber Daya Manusia), iklim bisnis dan keamanan siber, riset, inovasi, dan pengembangan usaha, pendanaan dan investasi, serta kebijakan dan regulasi. Pilar-pilar ini akan menjadi acuan bagi Pemerintah dan dunia usaha untuk mencapai tujuan bersama dalam mendorong Visi Indonesia Emas 2045," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin kepada awak media dalam media briefing di Media Center Kemenko Perekonomian terkait rencana peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, Senin (4/12/2023).
Nilai ekonomi digital Indonesia terus tumbuh dan mencapai tingkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun 2023, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD82 miliar dan diperkirakan akan meningkat menjadi USD109 miliar pada tahun 2025.
Indonesia juga memiliki pangsa pasar ekonomi digital sebesar 40% di Asia Tenggara. Digital Economy Framework Agreement (DEFA) Negotiation yang diluncurkan pada September 2023 diharapkan akan menjadi pendorong peningkatan nilai ekonomi digital ASEAN menjadi USD2 triliun pada tahun 2030.
"Meskipun sektor e-commerce mendominasi dengan 57% dari nilai ekonomi digital, Deputi Rudy menyatakan perlunya penguatan infrastruktur digital dan sektor e-commerce untuk menghadapi persaingan global," ujarnya.
Pembangunan infrastruktur digital yang mendukung penyebaran internet dan peningkatan kecepatan internet menjadi kunci penting dalam transformasi digital. Pemerintah telah meluncurkan Satelit SATRIA 1 dengan harapan dapat memperluas cakupan internet, termasuk ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya saing industri digital Indonesia di tingkat global.
Rudy juga menekankan pentingnya talenta digital dalam transformasi digital dan menyatakan optimisme bahwa target 30 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital pada tahun 2024 dapat tercapai.
"Dengan lebih dari 27 juta UMKM yang telah terlibat dalam Go Digital, fokus utama bukan hanya mengenai adopsi digital, tetapi juga bagaimana produk-produk UMKM dapat berhasil di pasar digital. Konsep inklusivitas dalam ekonomi digital ditekankan dengan merangkul sektor nonformal, seperti penggunaan QRIS di pasar tradisional dan pedagang lainnya, untuk meningkatkan profil dan dukungan mereka," kata Rudy.
Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030 dijadwalkan untuk diluncurkan pada 6 Desember 2023. Dokumen ini akan menjadi pedoman bagi Kementerian/Lembaga dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan pengembangan ekonomi digital.
"Selain itu, buku putih ini akan menjadi rujukan untuk menentukan posisi Indonesia di dunia internasional dalam konteks ekonomi digital," pungkasnya. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Pemerintah Indonesia Berkomitmen Percepat Pengembangan Ekonomi Digital"