PKS: Cita-Cita Kedaulatan Pangan Kita Telah Ambyar |
Kabaran Jakarta, - Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin menyuarakan kekhawatiran terkait kebijakan pemerintah yang melakukan impor beras dalam jumlah besar.
Dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam impor beras selama tahun 2023, Pasluddin mengkritik kebijakan tersebut sebagai indikasi kegagalan dalam mencapai swasembada pangan dan menilai ketergantungan pada impor beras sebagai langkah mundur.
“Cita-cita kedaulatan pangan kita telah Ambyar. Kita harus menanyakan, mengapa tiba-tiba ada kebutuhan mendesak untuk mengimpor beras dalam jumlah yang sangat besar? Apakah ini menunjukkan ada masalah dalam manajemen stok pangan nasional?,” tanya Andi Akmal Pasluddin, mengungkapkan kekhawatirannya.
Andi Akmal Pasluddin menyoroti kemiripan dengan impor beras menjelang pemilu 2019 dan menyampaikan keprihatinan terhadap dampak negatifnya pada petani lokal.
Ia mencemaskan penurunan harga beras di pasar domestik akibat impor dalam skala besar, yang dapat merugikan para petani di Indonesia.
Selain itu, ketergantungan pada impor dari negara-negara tertentu dan kurangnya diversifikasi sumber impor dinilainya sebagai strategi berisiko.
Akmal juga mengkritisi peningkatan impor di sektor serealia secara keseluruhan sebagai indikasi lemahnya ketahanan pangan nasional.
“Ini adalah tanda peringatan bagi kita semua. Disisi lain kami FPKS menyeru penguatan pencapaian cita-cita kedaulatan pangan yang meliputi kemandirian dan ketahanan pangan, disisi lain kebijakan pemerintah dalam mengelola perberasan nasional terlihat amburadul,” ujarnya.
Andi Akmal Pasluddin, politisi senior PKS di Sulawesi, menekankan pentingnya mengkaji ulang kebijakan impor beras dan mendorong pemerintah untuk melakukan investasi lebih besar dalam riset pertanian, infrastruktur, serta memberikan dukungan kepada petani lokal.
Upaya ini diharapkan dapat mencapai kemandirian pangan, mengurangi ketergantungan pada impor, dan melindungi kepentingan petani di Indonesia.
“Kita perlu fokus pada solusi jangka panjang, bukan hanya solusi instan seperti impor. Pemerintah harus memprioritaskan pengembangan sektor pertanian kita,” tambah Andi Akmal, menekankan pentingnya strategi jangka panjang.
Andi Akmal Pasluddin berharap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih mendalam terhadap kebijakan impor beras dan memahami dampaknya terhadap ketahanan pangan nasional.
“Langkah-langkah strategis harus segera diambil untuk mengatasi tantangan ini. Jangan sampai ambyarnya cita-cita perberasan nasional ini semakin berlarut,” tutup Andi Akmal Pasluddin. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "PKS: Cita-Cita Kedaulatan Pangan Kita Telah Ambyar"