Satukan Elemen Masyarakat dengan Bahasa yang Sama, Cimahi Menari
Kabaran Cimahi, - Dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia sekaligus melestarikan budaya bangsa, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kebudayaan, pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi menggelar event ‘CIMAHI MENARI” Cimahi ngibing “Kiwari di sepanjang Jalan Ganda Wijaya dan alun alun Kota Cimahi, pada Minggu (28/04/2024).
Kegiatan yang didukung oleh 23 sanggar tari se Kota Cimahi dengan lebih dari 230 penari professional dan 350 penari dari ASN tersebut menampilkan 23 jenis tarian dari 23 Provinsi serta menghadirkan bintang tamu penari Sandrina Mazaya dan dipandu para pemain sinetron Preman Pensiun Saep Copet dan Junaedi.
Event Cimahi Menari yang digelar disepanjang jalan Gandawijaya sampai alun-alun Cimahi diikuti kurang lebih 1.600 orang peserta dan disaksikan kurang lebih 2.000 warga masyarakat.
Peringatan Hari Tari Dunia yang diselenggarakan setiap tanggal 29 April, pada dasarnya merupakan salah satu upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya dalam bidang tari yang berlangsung secara internasional.
Tak sekadar perayaan, tetapi pagelaran ini menjadi cerminan masyarakat yang harmoni di Kota Cimahi.
Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan selaku Ketua Panitia Penyelenggara dalam laporannya menyampaikan bahwa perayaan Hari Tari Dunia Kota Cimahi merupakan event perdana dengan mengusung tema “Cimahi Ngibing Kiwari” yang dimasudkan menjaga dan melestrikan budaya untuk diwariskan kepada generasi muda sakaligus perhelatan ini menjadi upaya untuk menikmati universalitas bentuk seni, melintas semua hambatan politik, budaya, etnis dan menyatukan seluruh elemen masyarakat kota cimahi dengan bahasa yang sama yakni tarian.
Senada dengan Dikdik, Penjabat (Pj.) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi dalam wawancaranya dengan awak media mengatakan bahwa tujuan dari even Cimahi Menari adalah pertama untuk memperingati Hari Tari Sedunia yang jatuh tanggal 29 April.
Kedua kita ingin memajukan Kota Cimahi dengan event-event atau kegiatan-kegiatan seperti ini dalam rangka membranding Kota Cimahi. Ketiga sebagai upaya untuk terus melestarikan seni budaya yang kita punyai dalam hal ini seni tari untuk kita banggakan dan pada akhirnya nanti kita lestarikan dan kita tampilkan. Keempat dengan tari ini menjadi bahasa semua, bahasa masyarakat semua tanpa memandang latar belakang, kedudukan, asal muasalnya dan sebagainya dalam mewujudkan kekompakan dan kesatuan, Kelima adalah untuk "happy" untuk kebahagiaan semua orang.
“Jadi itulah 5 hal yang kami lakukan pada hari ini,” tuturnya.
Dampak event Cimahi Menari ini sangat luar biasa. Cimahi Menari ini bisa mengilhami, memberi inspirasi untuk menjadikan Cimahi sebagai magnet dan episentrum gerakan tari sedunia, harapan agar pemerintah daerah konsisten dalam menggelar even-event kreatif yang dapat menggerakkan perekonomian rakyat.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu cara membangun kebersamaan di tengah-tengah keberagaman.
Dicky berharap dengan acara Cimahi “Ngibing Kiwari” ini bisa kembali menggairahkan kegiatan menari, khususnya untuk anak muda, karena kita ketahui ini merupakan event perdana dalam peringatan hari tari se dunia.
Melalui Cimahi Ngibing Kiwari kami harap bisa menjadi pemicu kembali bergairahnya seni pertunjukan di Kota Cimahi.
"Saya berharap semoga dengan event Cimahi Menari yang mengusung tema Cimahi Ngibing Kiwari tahun 2024 ini bisa memicu kita untuk berkreasi dan terus bisa menampilkan karya-karya terbaik dari Cimahi, tidak hanya untuk Cimahi tapi untuk Jawa Barat bahkan untuk Indonesia dan dunia," tandas Dicky. (Bidang IKPS)
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Satukan Elemen Masyarakat dengan Bahasa yang Sama, Cimahi Menari"