Pemilihan Walikota Cimahi 2024: Menapaki Jalan Penuh Dinamika |
Kabaran Jabar, - Atmosfer pemilihan Walikota Cimahi tahun 2024 semakin memanas. Di berbagai sudut kota, baligo dan poster para bakal calon mulai bermunculan, menandai dimulainya kampanye yang intens.
Di level akar rumput, masyarakat sudah mulai membicarakan nama-nama yang akan berlaga, sementara para elit politik terus bergerak tanpa kenal lelah, baik siang maupun malam, demi merancang manuver dan lobi-lobi strategis.
Padahal, mereka baru saja melewati pemilihan legislatif yang melelahkan. Namun, semangat untuk menemukan pasangan calon walikota dan wakil walikota yang tepat tetap menyala, dengan harapan pasangan tersebut dapat diterima oleh warga Cimahi pada bulan November 2024.
Calon pemimpin yang dicari haruslah seperti mutiara: bernilai tinggi, indah, dan gemerlap, tetapi tetap harus mendapatkan dukungan dari masyarakat. Proses pencarian ini melibatkan berbagai strategi, mulai dari pemetaan dukungan politik, hitungan kursi, jaringan massa, hingga popularitas dan elektabilitas.
Para bakal calon yang percaya diri sudah mulai bergerilya di media sosial, memasang baligho di jalanan, mengadakan kegiatan sosial, hingga mengundang warga untuk makan bersama.
Beberapa di antaranya telah membangun jaringan kuat di birokrasi dan partai politik dengan harapan mendapatkan rekomendasi secepatnya. Pertemuan dan lobi lokal terus dilakukan, meski kadang mereka lupa untuk berhubungan dengan elit pusat (DPP). Upaya ini tentu saja menguras padaringan, seperti adagium yang mengatakan bahwa tidak ada makan siang gratis.
Fenomena ini akan terus berlanjut hingga para bakal calon resmi menjadi pasangan calon walikota dan wakil walikota pada bulan Agustus, terdaftar melalui SILON KPU dengan bukti rekomendasi DPP partai politik yang memenuhi syarat minimal 9 kursi DPRD Kota Cimahi. Pada tahap ini, para bakal calon harus kuat, baik dalam hal finansial maupun jaringan, agar bisa melangkah ke tahap berikutnya sebagai pasangan calon resmi.
Narasi baru akan terbentuk di titik ini, mengingat semuanya sangat bergantung pada keputusan DPP partai. Kadang menggembirakan, namun kadang pula menyedihkan, karena selalu ada kejutan dalam detik-detik menjelang pendaftaran calon. Harapan sering kali harus berhadapan dengan realitas, terutama bagi calon perseorangan yang mungkin terlihat menjanjikan pada awalnya, namun realitas elektabilitas mereka bisa menjadi semu setelah pendaftaran ke KPU.
Momentum pendaftaran ke KPU sangat dinantikan oleh pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Cimahi, karena satu tahap menuju harapan telah tercapai. Namun, perjalanan selanjutnya masih panjang dan berliku menuju November 2024. Pada titik ini, dukungan finansial (padaringan) menjadi semakin penting, karena jaringan memerlukan dukungan untuk terus bergerak. Tanpa dukungan finansial yang memadai, pergerakan jaringan bisa terhenti atau bahkan mogok.
Kemenangan dalam pemilihan adalah keniscayaan, namun untuk mencapainya diperlukan proses yang tidak mudah, penuh liku, dan terkadang berdarah-darah. Pasangan calon walikota dan wakil walikota yang ingin menang harus memiliki dukungan finansial dan jaringan yang kuat. Jangan sampai terjadi jaringan porak poranda karena kekurangan dana, atau dana habis tanpa hasil karena jaringan berisi para penipu ulung. Proses menuju kemenangan memang menantang, namun dengan strategi dan dukungan yang tepat, impian itu bisa terwujud.
Oleh: Dadan Kurniansyah, S.IP., M.Si, Ketua RW 05 Utama danPemerhati Budaya Politik
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Pemilihan Walikota Cimahi 2024: Menapaki Jalan Penuh Dinamika"