Post ADS 1

Kritik terhadap Mahasiswa Jadi Fokus Diskusi Publik

Kritik terhadap Mahasiswa Jadi Fokus Diskusi Publik
Kritik terhadap Mahasiswa Jadi Fokus Diskusi Publik

Kritik terhadap Mahasiswa Jadi Fokus Diskusi Publik

Kabaran Jabar, - Mengkritik atau menyalahkan mahasiswa menjadi topik awal dalam diskusi publik yang diadakan oleh BRAM Studio, yang dihadiri oleh Komunitas Pegiat Media online Kota Cimahi serta Limawaktu Radio Streaming, berlangsung di Koa Greenside, Katumiri Grand Hill Cihanjuang pada malam Selasa, 25 Juni 2024.

Dua pembicara utama yang diundang adalah Kanda Kurniawan, seorang analis politik dari Kota Cimahi, dan Agustinus Moris Kristanto, Wakil Presiden BEM Mahasiswa Unjani tahun 2023.

Diskusi yang bertema "Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Demokrasi yang Berkualitas dalam Pilkada Kota Cimahi 2024" dibahas dalam acara Cimahi Memilih, sebagai respons terhadap aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Cimahi. Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menyelesaikan kasus korupsi yang melibatkan Pemerintah Kota Cimahi.

Demonstrasi mahasiswa tersebut menimbulkan kegemparan di tengah-tengah masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada Kota Cimahi 2024.

Menyikapi situasi tersebut, Moris menyatakan atas nama pribadi bahwa ia tidak mengetahui tentang gerakan atau demonstrasi tersebut, terutama dalam konteks kelembagaan mahasiswa.

"Awalnya, kami mengetahui tentang aksi demonstrasi itu melalui media dan melihatnya sebagai sebuah generalisasi terhadap mahasiswa, karena kelompok yang terlibat disebut sebagai Solidaritas Masyarakat Cimahi. Pendapat kami adalah bahwa mahasiswa mungkin saja terlibat di dalamnya, namun secara keseluruhan, kami di Universitas Unjani tidak pernah menginisiasi atau merencanakan aksi terkait kasus lanjutan korupsi mantan Walikota Cimahi. Kami hanya mengikuti perkembangan situasi. Namun, setelah aksi demonstrasi tersebut, kami menerima telepon dari pihak yang tidak dikenal, bahkan ada yang mengaku dari pemerintah Kota Cimahi yang mengonfirmasi tentang aksi tersebut," kata Moris.

Menurut Moris, kritikan yang dialamatkan kepada mahasiswa atas aksi tersebut sebenarnya memunculkan pertanyaan balik dari pihaknya.

"Sebelumnya kami tenang, tetapi sekarang kami malah bertanya-tanya, siapa sebenarnya mahasiswanya yang melakukan hal itu, karena perlu ada bukti konkret. Bagi saya, jika kasus hukum yang disangka dipolitisir atau dimanfaatkan untuk kepentingan politik semakin banyak diberitakan, tentu saja masyarakat yang awam akan menjadi tahu. Kami sendiri, yang sebelumnya tidak mengetahui, sekarang telah mengerti, bahkan menjadi sorotan dari kedua belah pihak sebagai kambing hitam. Oleh karena itu, kami akan membahas secara institusional langkah apa yang harus kami ambil untuk menanggapi masalah ini," ujarnya dengan tegas.

Ketika ditanya tentang peran aktif mahasiswa menjelang Pilkada Kota Cimahi 2024, sebagai bagian dari lembaga akademik, Moris menyatakan bahwa mereka akan tetap netral. Mereka akan memilih calon pemimpin berdasarkan kualitasnya, bukan hanya berdasarkan slogan, jargon, atau janji politik semata.

"Kami siap untuk mengawal terciptanya demokrasi yang berkualitas dengan menyebarkan informasi tentang pemimpin yang memiliki integritas kepada masyarakat. Kami tidak menginginkan Kota Cimahi memiliki catatan negatif di KPK sebanyak tiga kali, dan tentu saja kami berharap tidak terjadi 'Quattrick' atau empat kali terkait kasus-kasus korupsi," ucapnya.

Pengamat politik Kota Cimahi, Kanda Kurniawan, mengecam tindakan menyalahkan mahasiswa sebagai kambing hitam dalam konteks tersebut.

Kanda Kurniawan mengkritik narasi yang mengaitkan mahasiswa dengan memperburuk situasi di Kota Cimahi. Dia menyatakan bahwa pertanyaan tentang identitas mahasiswa yang terlibat merupakan kesalahan besar, karena semakin perdebatannya semakin terlihat bahwa pihak yang menyoroti aksi demo ini seolah-olah mengakui pentingnya kasus tersebut.

Menurut Kanda, mahasiswa adalah individu akademis yang seharusnya didukung oleh calon walikota Cimahi ke depan, bukan dituduh sebagai penyebab masalah.

"Seharusnya dipeluk. Mahasiswa memiliki idealisme dan integritas yang tinggi. Ajak mereka berdialog dan berikan mereka peran yang dapat mengadvokasi masyarakat. Ini adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh calon walikota Cimahi ke depan, bukan menyalahkan mahasiswa. Kami merekomendasikan kepada calon pemimpin untuk melaksanakan program 'Satu Mahasiswa Satu RW'. Saya yakin dan optimis bahwa dengan dukungan mahasiswa, kualitas sumber daya manusia di Kota Cimahi akan meningkat," tegas Kanda. *

Editor: Mas Bons

(Ayo ikuti saluran WhatsApp Kabaran Jabar Portal Informasi biar enggak ketinggalan update)

Posting Komentar untuk "Kritik terhadap Mahasiswa Jadi Fokus Diskusi Publik"

Iklan Baris
Membuat Web Propesional. - Hub: - Kabaran Market di 0878-5243-1990
Penjualan Motor
- - -
Post ADS 1
Iklan Baris
Membuat Web Propesional. - Hub: - Kabaran Market di 0878-5243-1990
Penjualan Motor
- - -
Seedbacklink