Post ADS 1

Suhu Politik Cimahi Meningkat Jelang Pilkada

Suhu Politik Cimahi Meningkat Jelang Pilkada
Suhu Politik Cimahi Meningkat Jelang Pilkada

Kabaran Jabar, - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cimahi, dinamika politik semakin memanas dengan meningkatnya serangan kampanye hitam.

Saeful Handi Rusma, tokoh masyarakat dan salah satu pendiri Kota Cimahi, mengungkapkan bahwa kampanye hitam kerap ditujukan pada pasangan calon yang dinilai kuat dan memiliki peluang besar untuk menang.

Menurutnya, Paslon Dikdik dan Bagja menjadi target utama karena mereka dianggap sebagai pasangan yang kuat dan disukai oleh masyarakat Cimahi.

Kampanye Hitam Menggoyang Paslon Dikdik-Bagja

Saeful Handi Rusma mengungkapkan bahwa Paslon Dikdik-Bagja kerap diserang dengan kampanye hitam, salah satunya terkait isu bahwa Dikdik dicopot dari jabatan sebagai PJ Walikota Cimahi akibat inflasi beras dan cabai.

Menurut Saeful, masyarakat perlu berpikir logis dan tidak langsung percaya dengan isu-isu tersebut, apalagi jika hanya demi uang Rp 100 ribu yang hanya berdampak untuk lima tahun ke depan.

Ia menambahkan, serangan ini merupakan manuver politik yang bertujuan menjatuhkan Dikdik, yang saat itu diisukan akan mencalonkan diri sebagai Walikota Cimahi.

Masyarakat Cimahi Tak Akan Terpengaruh Kampanye Hitam

Saeful Handi Rusma menegaskan bahwa meskipun serangan kampanye hitam terhadap Paslon Dikdik-Bagja semakin gencar, ia yakin masyarakat Cimahi cukup cerdas untuk tidak termakan isu murahan.

Menurut Saeful, jika kinerja Dikdik memang buruk, sudah pasti ia dicopot dari jabatannya sebagai PJ Walikota oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Namun faktanya, Dikdik justru mendapat penghargaan sebagai Sekda terbaik di Indonesia, yang membuktikan kemampuannya dalam menjalankan tugas.

Dikdik Layak Pimpin Cimahi dengan Prestasi Nasional

Menurut Saeful Handi Rusma, Dikdik telah membuktikan dirinya mampu memimpin Kota Cimahi dengan prestasi luar biasa, bahkan diakui sebagai yang terbaik di Indonesia, bukan hanya di Jawa Barat.

Ia mempertanyakan apakah ada pemimpin Cimahi sebelumnya yang mampu meraih prestasi setingkat nasional dalam 23 tahun terakhir.

Saeful mengajak masyarakat untuk merenungkan hal ini, dan menilai secara objektif siapa yang benar-benar membawa kebanggaan bagi Cimahi.

Dikdik Tanggapi Kampanye Hitam Sebagai Tanda Ketidakmampuan

Terpisah, Calon Walikota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, merespons serangan kampanye hitam yang diarahkan padanya dengan tenang.

Menurut Dikdik, rumor tersebut hanyalah tanda ketidakmampuan lawan politiknya. Ia menilai bahwa informasi yang disebarkan sangat menyesatkan dan sudah menjadi bagian dari dinamika kampanye, di mana selalu ada sisi negatif yang muncul sebagai bentuk kampanye hitam.

Kampanye Hitam Adalah Tanda Ketidakmampuan Lawan

Dikdik Suratno Nugrahawan menegaskan bahwa kampanye hitam yang diarahkan padanya mencerminkan ketidakmampuan pihak yang melakukannya.

Ia menekankan bahwa segala tuduhan yang disampaikan haruslah didasarkan pada bukti, bukan sekadar isu tanpa dasar.

Saat menjabat sebagai PJ Walikota, Dikdik telah menjalankan berbagai evaluasi dan mendapatkan penilaian positif dari pemerintah pusat, membuktikan kapabilitasnya sebagai pemimpin yang kompeten.

Prestasi Kinerja Buktikan Kampanye Hitam Tidak Berdasar

Dikdik Suratno Nugrahawan menegaskan bahwa jika kinerjanya dianggap buruk, ia tak mungkin diberikan kepercayaan sebagai PJ Walikota Cimahi.

Ia menjelaskan bahwa pada awal tahun 2023, ketika inflasi nasional sangat tinggi dan Cimahi mencapai 7%, penanganan yang ia lakukan membantu mengendalikan situasi.

Bahkan setelah masa jabatannya tidak diperpanjang, inflasi di Cimahi berhasil turun di bawah rata-rata inflasi Jawa Barat, membuktikan bahwa kinerjanya efektif dan tuduhan kampanye hitam tidak memiliki dasar.

Kenaikan Harga Bahan Pokok Isu Nasional, Bukan Hanya di Cimahi

Dikdik Suratno Nugrahawan menanggapi isu kenaikan harga beras dan cabai yang dijadikan bahan kampanye hitam terhadap dirinya.

Ia menegaskan bahwa kenaikan harga tersebut bukan hanya terjadi di Cimahi, melainkan di seluruh Indonesia.

Menurutnya, pihak Kementerian Dalam Negeri mungkin memiliki pertimbangan lain terkait kebijakan, namun ia melihat tuduhan ini sebagai taktik dari pihak tertentu untuk mendiskreditkannya.

Dikdik meyakini bahwa isu ini sengaja dimanfaatkan untuk menyerang dirinya tanpa alasan yang kuat.

Masyarakat Cimahi Tak Akan Terpengaruh Kampanye Hitam

Dikdik Suratno Nugrahawan percaya bahwa masyarakat Cimahi cukup cerdas untuk tidak terpengaruh oleh kampanye hitam yang diarahkan padanya.

Ia yakin warga Cimahi dapat membedakan mana yang benar dan mana yang hanya propaganda.

Dikdik juga menyebut bahwa meskipun ia menjadi sasaran ketidakadilan, Allah SWT telah menunjukkan kebenaran dengan memberikannya penghargaan sebagai Sekda terbaik dalam bidang pemerintahan se-Indonesia dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di akhir masa jabatannya.

Adu Gagasan, Bukan Kampanye Hitam

Dikdik Suratno Nugrahawan mengembalikan penilaian kepada masyarakat Cimahi, mengajak mereka untuk memilih dengan bijak dalam Pemilihan Kepala Daerah.

Ia menegaskan bahwa bertarung di ranah politik harus dilakukan dengan cara yang elegan, yakni melalui adu gagasan, ide, dan strategi demi kemajuan Cimahi.

Bukan dengan mendiskreditkan lawan melalui kampanye hitam. Dikdik juga mengajak masyarakat untuk bersatu membangun Cimahi agar lebih maju, dan menghindari sikap saling menjatuhkan.

"Jika kita terus sibuk menjelekkan orang lain, bagaimana nasib Cimahi ke depannya?" tegasnya. *

(Ayo ikuti saluran WhatsApp Kabaran Jabar Portal Informasi biar enggak ketinggalan update)

Kontributor: Mas Bons
Editor: Warsono

Posting Komentar untuk "Suhu Politik Cimahi Meningkat Jelang Pilkada"

Iklan Baris
Membuat Web Propesional. - Hub: - Kabaran Market di 0878-5243-1990
Penjualan Motor
- - -
Post ADS 1
Iklan Baris
Membuat Web Propesional. - Hub: - Kabaran Market di 0878-5243-1990
Penjualan Motor
- - -
Seedbacklink