Tantangan Koalisi di Pilkada Serentak 2024 (Foto: Istimewa)
Kabaran Jabar, - Pendaftaran pasangan calon dalam Pilkada Serentak Nasional 2024 telah memasuki tahap krusial yang dimulai pada 27-29 Agustus 2024.
Salah satu tantangan bagi partai politik adalah konfigurasi koalisi di tingkat provinsi yang mungkin tidak selaras dengan koalisi di tingkat kabupaten dan kota.
Akibatnya, partai yang berkoalisi untuk mengusung pasangan calon gubernur/wakil gubernur dapat berbeda dalam koalisi di tingkat kabupaten/kota.
Hal ini membuka kemungkinan bahwa partai yang mendukung satu pasangan calon gubernur bisa menjadi lawan di tingkat pemilihan bupati/walikota.
Oleh karena itu, kampanye sebaiknya dilakukan secara terpisah untuk menghindari kebingungan.
Namun, pada Minggu, 1 September 2024, pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Erwan Setiawan, yang diusung oleh koalisi KIM (Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN) Plus, mengadakan safari politik di Cimahi. Di hadapan ribuan massa, Dedi Mulyadi memperkenalkan diri dan pasangannya serta mengajak warga untuk memilih Aditya Yudistira sebagai calon Wakil Walikota Cimahi yang diusung oleh koalisi Gerindra, PKB, PAN, dan PPP.
Ironisnya, Golkar dan Demokrat di Cimahi mengusung pasangan calon Dikdik S. Nugrahawan dan Bagja Setiawan sebagai Walikota dan Wakil Walikota bersama PKS dan Nasdem.
Tindakan Kang DM dinilai tidak adil dan merugikan Golkar dan Demokrat yang juga mendukungnya di tingkat provinsi. Hal ini bisa membuka peluang bagi pasangan calon Akhmad Saihu dan Ilham Habibie dari PKS dan Nasdem untuk berkampanye di Cimahi dan berkolaborasi dengan Dikdik S. Nugrahawan & Bagja Setiawan, yang tentu akan mempengaruhi Golkar dan Demokrat di tingkat provinsi.
Sebagai evaluasi, untuk menghindari kebingungan dan dampak kontraproduktif, sebaiknya kampanye pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Jabar di Cimahi dilakukan secara terpisah dari kampanye pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Cimahi selama masa kampanye yang berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024. Mengingat pepatah Sunda, "Saguru Sa elmu ulah ganggu." Wallahu A'lam.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp Kabaran Jabar Portal Informasi biar enggak ketinggalan update)
Kontributor: Djamu Kertabudi
Editor: Warsono
Posting Komentar untuk "Tantangan Koalisi di Pilkada Serentak 2024"