Sekretaris Wilayah PKB Jawa Barat, yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Acep Jamaludin, mengungkapkan bahwa meskipun kemenangan ini merupakan hasil dari ikhtiar dan perjuangan bersama, keduanya harus memikul tanggung jawab besar terhadap masyarakat Cimahi.
"Setelah berikhtiar, alhamdulillah Pa Ngatiyana dan Adhitia bisa menang. Namun, tugas mereka ke depan adalah memberi jawaban atas harapan rakyat Cimahi," ujarnya dalam acara Syukuran Kemenangan Pilkada di Sekretariat DPC PKB Jawa Barat, Minggu (12/1/2025).
Acep menambahkan bahwa perjuangan Ngatiyana tidak akan mudah, dan untuk itu, dia membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak, termasuk 5000 PNS yang akan bekerja bersama untuk mewujudkan visi misi yang sudah disusun.
"Tugas Kader PKB adalah menjadi jembatan komunikasi, menjelaskan program yang akan dijalankan Pa Ngatiyana dan Adhitia kepada masyarakat," katanya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah tingginya angka pengangguran yang tercatat mencapai 11 persen, setara dengan sekitar 60 ribu orang di Kota Cimahi.
"Pengangguran ini menjadi masalah serius, bahkan bisa jadi jumlah yang tidak terdata lebih banyak. Kondisi ini membuat Cimahi memiliki pengangguran tertinggi di Jawa Barat," jelas Acep.
Melihat permasalahan ini, PKB bertekad untuk memberikan kontribusi melalui kepemimpinan yang bersih dan amanah, dengan harapan mampu mengurangi angka pengangguran. "Kita harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran, terutama di kalangan generasi muda," tambahnya.
Selain pengangguran, masalah kemiskinan juga menjadi perhatian utama. Angka kemiskinan di Cimahi berada di kisaran 11 hingga 15 persen, dengan sekitar 100 ribu warga Cimahi termasuk dalam kategori miskin.
"Menurunkan angka kemiskinan ini menjadi tantangan berat bagi Ngatiyana dan Adhitia, namun kami yakin dengan dukungan penuh dari semua pihak, terutama kader PKB, hal ini bisa terwujud," ujar Acep.
Tak hanya itu, masalah sampah, banjir Melong, dan perubahan batas wilayah Kota Cimahi juga menjadi isu yang tak kalah penting. Acep menekankan bahwa perluasan wilayah Cimahi harus segera diperjuangkan.
"Dengan luas wilayah yang hanya 40,2 km² dan kepadatan penduduk yang tinggi, sudah saatnya kita memperjuangkan perubahan batas wilayah agar Cimahi dapat berkembang lebih baik."
Ngatiyana, selaku Wali Kota terpilih, berjanji akan merealisasikan visi misinya yang telah disampaikan selama kampanye, meskipun beberapa program baru bisa terwujud pada 2026. Namun, ia berkomitmen untuk mulai merealisasikan beberapa program penting pada 2025. Salah satunya adalah pembangunan Fly Over Taman Kartini yang telah disetujui oleh Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.
Mengenai perluasan wilayah, Ngatiyana menyebutkan bahwa Gubernur Dedi Mulyadi berencana melakukan penataan daerah otonom di Jawa Barat, dengan salah satu kebijakannya adalah menambah wilayah untuk kota-kota yang memiliki luas terbatas seperti Cimahi.
"Pak Gubernur sudah mengatakan bahwa kota-kota dengan luas kecil akan mendapatkan penambahan wilayah," pungkas Ngatiyana.
Dengan tantangan besar di depan mata, Ngatiyana dan Adhitia kini memulai perjalanan mereka untuk mewujudkan Kota Cimahi yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih berkembang.
Posting Komentar untuk "Keberhasilan dan Tantangan Besar Pasangan Ngatiyana-Adhitia di Pilkada Kota Cimahi 2024"