Perbedaan CSR Umum dan CSR Syariah |
Kabaran Jabar, - Perbedaan CSR Umum dan CSR Syariah: Pendekatan untuk Keberlanjutan dan Kesejahteraan.
1. Konsep Dasar
CSR umum adalah tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kepentingan perusahaan, masyarakat, dan lingkungan melalui prinsip Profit, People, dan Planet. Fokusnya adalah keberlanjutan bisnis dengan memberikan dampak positif bagi berbagai pihak terkait.
Sementara itu, CSR Syariah berakar pada nilai-nilai Islam yang menekankan keadilan, amanah, dan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. CSR Syariah bertujuan tidak hanya pada keberlanjutan bisnis tetapi juga untuk mencapai tujuan ekonomi Islam, seperti pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan kesejahteraan umat.
2. Prinsip-Prinsip yang Diterapkan
CSR umum berfokus pada prinsip triple bottom line (3P):
Profit: Keberlanjutan keuntungan bagi perusahaan.
People: Kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program sosial.
Planet: Pelestarian lingkungan dengan praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Sedangkan CSR Syariah mengacu pada prinsip-prinsip Islam, seperti:
Maqashid Syariah: Menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Jujur dan Amanah: Integritas dalam menjalankan bisnis dan CSR.
Anti-Maisir, Gharar, dan Riba: Semua kegiatan CSR harus bebas dari unsur judi, ketidakpastian, dan bunga.
Keseimbangan: Menjaga hubungan harmonis antara manusia, lingkungan, dan Allah SWT.
3. Implementasi Kegiatan CSR
Dalam CSR umum, kegiatan sering kali berfokus pada program pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, atau inisiatif ramah lingkungan, seperti penghijauan.
CSR Syariah memiliki tambahan dimensi spiritual, seperti:
Infaq dan Sedekah: Menyisihkan sebagian keuntungan untuk membantu kaum dhuafa.
Wakaf Produktif: Pengelolaan aset untuk kegiatan sosial dan ekonomi.
Zakat Perusahaan: Penghitungan zakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang diwajibkan dalam Islam.
4. Manfaat Bagi Perusahaan dan Masyarakat
CSR umum membantu perusahaan memperoleh citra positif, meningkatkan loyalitas pelanggan, serta mempermudah pengelolaan risiko. Di sisi lain, CSR Syariah mempererat hubungan perusahaan dengan masyarakat dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam strategi bisnis, yang tidak hanya menciptakan keberlanjutan tetapi juga keberkahan.
5. Tujuan Akhir
Tujuan CSR umum adalah keberlanjutan bisnis dan harmoni sosial. Sedangkan CSR Syariah berorientasi pada keberlanjutan dengan nilai-nilai spiritual yang mengarah pada kemaslahatan umat dan keridhaan Allah SWT.
Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat memilih pendekatan CSR yang sesuai dengan visi, misi, serta nilai-nilai yang ingin dikedepankan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp Kabaran Jabar Portal Informasi biar enggak ketinggalan update)
Pewarta: Mas Bons
Editor: Warsono
Penulis: Utami Apri Robi Laijah dari Institut Agama Islam Tazkia Bogor
Posting Komentar untuk "Perbedaan CSR Umum dan CSR Syariah"