Harga Gas Melon Melonjak: Sri Mulyani Tuntut Penyelesaian Tegas. Lonjakan harga ini diduga dipicu oleh penimbunan, distribusi tidak efisien, hingga permainan harga oleh oknum tertentu.
Kabaran Jabar, - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keprihatinannya atas lonjakan harga LPG melon 3 kg di beberapa wilayah, termasuk Cisarua, Puncak, yang mencapai Rp20.000 per tabung.
Angka ini jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp12.700.
"Selisih harga hingga Rp7.300 per tabung ini menunjukkan potensi penyimpangan yang serius," ujar Sri Mulyani dalam pernyataan persnya.
Lonjakan harga ini diduga dipicu oleh penimbunan, distribusi tidak efisien, hingga permainan harga oleh oknum tertentu.
Lokasi terpencil seperti Cisarua sering menjadi target karena pengawasan yang kurang optimal.
Tindakan Tegas dan Kolaborasi
Sri Mulyani menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat penegak hukum untuk mengatasi masalah ini.
"Tidak hanya pedagang eceran, tetapi juga distributor dan agen yang terlibat harus bertanggung jawab," tegasnya.
Pemerintah berkomitmen menelusuri rantai distribusi LPG dan menindak tegas pelaku penyimpangan. Upaya ini juga mencakup penguatan pengawasan dan peningkatan transparansi dalam sistem distribusi.
Optimisme Menuju Perubahan
Sri Mulyani optimistis masalah ini bisa diatasi dengan langkah konkret, seperti memperketat pengawasan agen, meningkatkan edukasi masyarakat, dan menyediakan informasi harga LPG secara digital.
"Kami akan memastikan harga LPG tetap terjangkau dan tidak mentolerir praktik yang merugikan masyarakat," pungkasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengembalikan stabilitas harga dan mencegah praktik curang di masa depan.
(Ayo ikuti saluran WhatsApp Kabaran Jabar Portal Informasi biar enggak ketinggalan update)
Pewarta: The Papoy
Editor: Warsono
Posting Komentar untuk "Harga Gas Melon Melonjak: Sri Mulyani Tuntut Penyelesaian Tegas"