Kabaran Jabar, - Anggota DPRD Kota Cimahi, dari Fraksi NasDem, Jeli Farina, M.Pd., kembali menegaskan bahwa suara masyarakat bukan sekadar keluhan, tetapi potret nyata dari dinamika hidup yang mereka jalani hari demi hari.
Hal itu diungkapkan saat menggelar Reses Masa Persidangan I. Kegiatan berlangsung pada 19 April 2025 di Blok C, RW 10, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Baginya, tiap keresahan yang terucap adalah sinyal penting dari persoalan mendasar yang menuntut perhatian dan solusi konkret.
“Bukan waktunya lagi hanya mendengar. Saatnya menjawab dengan tindakan,” ujar Jeli dengan penuh keyakinan.
Ia meyakini bahwa seorang pemimpin yang peka harus menjadikan suara rakyat sebagai kompas dalam menentukan arah kebijakan.
"Suara warga adalah cermin jujur dari kondisi sosial dan ekonomi yang masih memerlukan keberpihakan nyata," ujarnya.
Jeli menegaskan bahwa setiap aspirasi selama reses adalah energi perjuangan untuk membenahi Kota Cimahi sebagai tanggung jawab moral dan politik untuk merespons dengan kebijakan yang membumi.
“Saat warga menyampaikan keresahan, itu bukan sekadar unek-unek, tapi gambaran dari keseharian yang penuh tantangan. Maka kita, para wakil rakyat, wajib menjawabnya dengan aksi nyata, bukan janji belaka,” tegasnya.
Jeli juga menyampaikan komitmennya untuk terus menjadi jembatan antara suara rakyat dan kebijakan pemerintah. Ia mendorong Pemerintah Kota Cimahi agar lebih sigap dan responsif terhadap isu-isu sosial yang terus berkembang di lapangan.
Dalam reses kali ini, mayoritas warga mengeluhkan kondisi jalan setapak yang rusak dan tak layak pakai.
Dikatakannya, Bagi Jeli, masalah ini bukan hanya menyangkut infrastruktur, tetapi juga soal aksesibilitas, keselamatan, dan kualitas hidup masyarakat.
“Ini bukan keluhan baru, tapi jeritan lama yang belum ditindaklanjuti. Maka saya pastikan, masalah ini akan saya bawa ke meja koordinasi untuk segera ditangani dengan solusi yang nyata,” tegasnya.
Bagi Jeli Farina, keberpihakan pada rakyat bukan sekadar slogan.
"Saya hadir untuk mendengar, mencatat, dan yang terpenting—bertindak. Sebab, suara rakyat adalah panggilan untuk bergerak," pungkasnya.
Pewarta: red
Editor: Warsono
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar