Harga Biodiesel Turun Lagi, ESDM Tetapkan Rp12.874

Kabaran Jabar, - Penurunan harga biodiesel kembali terjadi di pasar energi nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) resmi menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati (HIP BBN) jenis biodiesel untuk Juli 2025 sebesar Rp12.874 per liter turun tipis Rp16 dibanding bulan sebelumnya.

"Besaran harga HIP BBN biodiesel bulan Juli ditetapkan sebesar Rp12.874 per liter, ditambah ongkos angkut sesuai ketetapan menteri," ujar Dirjen EBTKE Eniya Listiani Dewi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Harga tersebut merupakan kelanjutan tren penurunan dalam tiga bulan terakhir. Pada Mei 2025, HIP biodiesel turun Rp548 per liter dari April, diikuti penurunan Rp852 pada Juni.

Fluktuasi harga ini turut dipengaruhi oleh nilai konversi crude palm oil (CPO) sebesar 85 dolar AS per metrik ton dan rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 25 Mei–24 Juni 2025 sebesar Rp16.303 per dolar AS.

Namun di balik pergerakan harga ini, pemerintah tetap mantap menjalankan Program Mandatori Biodiesel sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian energi nasional.

Implementasi biodiesel 40 (B40) yang telah berlangsung sejak awal tahun dinilai sukses menekan impor bahan bakar minyak (BBM), sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Astacita untuk menciptakan ketahanan energi nasional.

"Penghematan devisa yang ditargetkan pemerintah melalui program ini bisa mencapai 20 miliar dolar AS per tahun," terang Eniya.

Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan Indonesia siap melangkah lebih jauh. “Kami menargetkan implementasi B50 pada tahun 2026. Evaluasi terhadap B40 sejauh ini menunjukkan hasil yang positif, baik untuk sektor PSO maupun non-PSO,” ujarnya.

Dengan tren penurunan harga dan keberhasilan B40, Indonesia tampaknya berada di jalur yang tepat menuju transisi energi berkelanjutan dan swasembada BBM berbasis nabati. *