Kabaran Jabar, - Dalam upaya memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Kabupaten Majalengka resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG. Langkah ini menjadi bagian penting dari komitmen daerah untuk memastikan seluruh warga penerima manfaat mendapatkan layanan gizi yang merata dan berkualitas.
Saat ini, tercatat 152.888 warga Majalengka telah menerima manfaat MBG melalui 44 Satuan Pusat Pengolahan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi di berbagai wilayah. Program ini menyasar empat kelompok utama, yaitu anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dari total 364.011 sasaran, sekitar 42 persen di antaranya sudah menerima manfaat secara langsung.
Menurut data Pemkab Majalengka, penerima manfaat terdiri atas 282.417 anak sekolah, 3.856 ibu hamil, 89 ibu menyusui, dan 77.619 balita. Sementara itu, 74 SPPG lainnya tengah dalam tahap persiapan operasional dan ditargetkan segera berfungsi agar layanan MBG bisa menjangkau seluruh kecamatan di Majalengka.
Bupati Majalengka H. Eman Suherman menegaskan bahwa program MBG bukan hanya tentang makan bergizi setiap hari, tapi juga bagian dari upaya menurunkan angka stunting dan memperkuat ketahanan keluarga.
“Program ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan gizi harian, tetapi juga bagian dari upaya menekan angka stunting dan memperkuat ketahanan keluarga. Anak-anak yang sehat dan cerdas adalah kunci masa depan,” ujar Bupati.
Sebagai wujud nyata komitmen itu, Pemkab Majalengka menetapkan pembentukan Satgas Makan Bergizi Gratis melalui Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/Kep.1007-DISDIK/2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Siang Bergizi Gratis, yang ditandatangani pada 6 Oktober 2025.
Pembentukan Satgas ditandai dengan rapat koordinasi di Gedung Yudha Sawala dan dipimpin langsung oleh Bupati. Satgas MBG dibantu oleh tiga bidang utama, yaitu Perencanaan, Penyelenggaraan, serta Monitoring dan Pengawasan (Monev).
Bupati menjelaskan, Satgas MBG memiliki tanggung jawab besar dalam mengkoordinasikan, merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi seluruh kegiatan MBG di lapangan.
“Satgas memiliki tanggung jawab untuk menghimpun data sasaran secara akurat, mengidentifikasi permasalahan di lapangan, memberikan solusi, serta melaporkan hasil pelaksanaan secara berkala kepada Bupati,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Satgas MBG Kabupaten Majalengka Aeron Randi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program berjalan efektif dan transparan.
“Keberhasilan MBG sangat bergantung pada sinergi lintas sektor. Pengawasan yang kuat adalah kunci agar program tepat sasaran,” ungkapnya.
Pelaksanaan MBG melibatkan berbagai pihak mulai dari TNI-Polri, tenaga ahli gizi, lembaga pendidikan, hingga para kepala desa yang semuanya berperan aktif dalam mendukung kegiatan di lapangan.
Struktur Satgas MBG sendiri terdiri atas:
Pembina: Bupati Majalengka
Pengarah: Wakil Bupati, Dandim 0617/Majalengka, Kapolres Majalengka, dan Kepala Kejaksaan Negeri Majalengka
Ketua: Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka
Sekretaris: Kepala Dinas Pendidikan
Penutupnya, Bupati menegaskan kembali bahwa MBG adalah investasi jangka panjang untuk masa depan.
“Program ini adalah langkah nyata pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat sejak usia dini dan memastikan keberlanjutannya ke depan,” pungkasnya. (Wawan)
![]() |
Ketua Satgas MBG Kabupaten Majalengka Aeron Randi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program berjalan efektif dan transparan. |
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:
0Komentar