Kabaran Jabar, - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, H. Muh. Umar Ma’ruf, S.Sos., M.Si., menegaskan kembali bahwa angklung bukan hanya sekadar alat musik tradisional, tetapi juga simbol warisan budaya yang harus terus dijaga dan diwariskan ke generasi muda. Menurutnya, sekolah memiliki peran strategis sebagai pelopor budaya untuk memastikan nilai angklung tetap hidup dan relevan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Angklung Sedunia yang digelar pada Senin (17/10/25) di SMPN 1 Majalengka. Dalam momen tersebut, sejarah dan filosofi angklung kembali dibacakan, dilengkapi penampilan pupuh yang menegaskan kekayaan seni daerah.
Umar menilai peringatan Hari Angklung Sedunia bukan hanya seremonial semata, namun menjadi ruang pembentukan karakter siswa—menanamkan semangat gotong royong, kebersamaan, serta harmoni sebagai wujud profil pelajar Pancasila. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah atas konsistensinya mendukung pelestarian budaya sebagai bagian dari pembentukan karakter masyarakat Majalengka.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para kepala sekolah, guru, dan siswa yang telah berkontribusi dalam suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut. Umar berharap acara serupa dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun, sehingga angklung semakin dikenal, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional.
Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Majalengka H. Eman Suherman, Kadisparbud H. Ida Heriyani, staf ahli Bupati, Ketua PGRI Majalengka, Kepala SMPN 1 Majalengka serta sejumlah undangan lainnya, yang menandai dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pelestarian budaya lokal. (Wawan)
![]() |
| Kadisdik Majalengka Tegaskan Angklung sebagai Warisan dan Pelopor Budaya Dunia |
Ikuti saluran Kabaran Jabar Portal Informasi di WhatsApp:

0Komentar