Mantan Anggota DPRD Cimahi: Dukung Kandidat Bersih dari KPK |
Kabaran Jabar, - Pemilihan kepala daerah tahun ini 2024 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang diharap dapat terlaksana dengan baik.
Pasal 201 Ayat (8) di Undang-undang menyebutkan pemungutan suara secara nasional yakni pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota serentak di seluruh Indonesia yang akan dilaksanakan pada November 2024 tahun ini.
Sejumlah tokoh dan pengamat politik merespons meningkatnya suhu politik menjelang Pilkada Kota Cimahi 2024.
Pengamat Politik sekaligus mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cimahi menyampaikan, adanya ketegangan politik yang belum mencapai puncak, sudah dapat dirasakan oleh masyarakat cimahi.
″Saya menyambut positif kehadiran berbagai tokoh yang ingin maju. Edukasi politik penting agar masyarakat memahami track record para kandidat,'' ujar Kanda Kurniawan.
Saat diwawancarai Limawaktu Radio Streaming secara on air, Kanda mengatakan bahwa pendidikan politik sangat penting bagi penduduk Kota Cimahi agar mereka dapat memahami secara menyeluruh rekam jejak para calon Walikota Cimahi.
''Bahwa kehadiran beragam tokoh yang bersiap untuk bertarung dalam Pilkada Kota Cimahi telah menambahkan gejolak dalam arena politik. Peran media, baik online, cetak, maupun elektronik, dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,'' ujar Kanda, Kamis malam, 30 Mei 2024.
Kanda menjelaskan bahwa kemunculan berbagai calon Walikota Cimahi upaya untuk memperbaiki, memajukan, dan menjaga integritas Kota Cimahi.
Dia mencatat bahwa calon tersebut berasal dari berbagai latar belakang, termasuk mantan Walikota, pejabat ASN, kader partai, pengusaha, dan tokoh pemuda.
''Sebagai warga Kota Cimahi, pentingnya memilih calon yang tidak memiliki risiko terlibat dalam kasus KPK. Pengalaman buruk Kota Cimahi dengan kasus KPK sebelumnya dan menekankan perlunya menghindari skenario yang sama di masa depan,'' tutur Kanda.
Ketika ditanya tentang penampilan dua kandidat potensial berdasarkan hasil survei lembaga independen, Dikdik S. Nugrahawan dan Ngatiyana.
Kanda menyatakan bahwa publik bebas menilai para kandidat tersebut, dengan catatan bahwa hasil survei yang diumumkan harus dapat dipertanggungjawabkan dan dipercaya oleh masyarakat.
''Pentingnya transparansi dalam data dan informasi yang disajikan oleh lembaga survei, termasuk jumlah sampel, lokasi survei, dan dasar penilaian elektabilitas kandidat,'' jelasnya.
Ketika disinggung tentang penyebaran materi kampanye seperti baliho atau spanduk oleh salah satu kandidat dari kalangan ASN yang masih aktif, Kanda menyarankan agar masyarakat memahami aturan yang mengatur Pilkada.
Meskipun kandidat tersebut tidak memberikan instruksi, dia menganggap penting untuk memberikan pemahaman kepada relawan tentang regulasi tersebut.
''Karena kandidat tersebut berasal dari ASN aktif, netralitas dan integritas yang tinggi diperlukan untuk menjaga integritas pesta demokrasi. Netralitas ASN harus dijaga,'' katanya.
Demikian juga dalam penentuan, tentu harus mempertimbangkan pelbagai aspek, popularitas, likeabilitas, dan elektabilitas. Termasuk kalkulasi politik menang-kalah.
"Karena sejatinya, kontestasi politik sangat ditentukan oleh kecermatan dan ketepatan dalam menentukan dan memilih sosok," ucap Kanda.
Topik lain yang dibahas dalam acara talk show adalah pernyataan video dari salah satu calon Walikota Cimahi, Adithia Yudistira, yang menyatakan bahwa Kota Cimahi lahir secara kebetulan dan penduduknya menjadi korban regulasi tertentu.
Kanda berpendapat bahwa pernyataan tersebut memiliki makna yang dalam, mengingat tantangan yang dihadapi Kota Cimahi dengan kepadatan penduduk dan keterbatasan wilayahnya.
Dia menganggap pernyataan tersebut sebagai manifestasi dari visi dan misi yang visioner. Meskipun video pernyataan tersebut mungkin tidak panjang atau lengkap, menurut Kanda, hal ini merupakan gagasan yang visioner.
''Saya mengusulkan pembuatan forum diskusi antara calon Walikota Cimahi melalui media seperti Limawaktu radio atau media online lainnya untuk menjelaskan visi dan misi mereka kepada masyarakat Kota Cimahi dengan lebih jelas,'' kata Kanda.
Di akhir wawancara, Kanda menegaskan harapannya untuk Pilkada Kota Cimahi: mendapatkan pemimpin yang jujur dan berintegritas tinggi.
''Saya berharap para calon pemimpin untuk membangun kota dengan penuh rasa dan kesadaran, serta mencegah kasus korupsi terulang. Jadi sangat penting memilih pemimpin yang tidak memiliki risiko terlibat dengan KPK,'' pungkasnya. *
Editor: Mas Bons
Posting Komentar untuk "Mantan Anggota DPRD Cimahi: Dukung Kandidat Bersih dari KPK"