Penggunaan Anggaran APBN, Ketua Umum ARM: Ada Apa Dibalik Ini Semua |
Bandung, Kabaran Jabar - Muncul di beberapa Media Nasional terkait Komiten dan Pernyataan untuk mengawal dan memonitoring penggunaan anggaran APBN maupun APBD Provinsi Jawa Barat TA.2022.
Ini disampaikan oleh Furqon Mujahid Bangun selaku Sekjen Dansatgas Anti Korupsi Forum Ormas Jawa Barat Kepada -Red Kabaran Jabar saat dikonfirmasi terkait Pelelangan Ruas Jalan Pamanukan-Pagaden.
Dansatgas Anti Korupsi Forum Ormas Jawa Barat Furqon Mujahid Bangun yang akrab disapa Kang Jahid menyampaikan perihal adanya dugaan lelang yang sangat tidak wajar _(Jumping)_ atas proyek pekerjaan peningkatan ruas jalan Pamanukan - Pegaden yang dilaksanakan oleh Dinas Binamarga dan Penataan Ruang Propinsi Jawa Barat kepada para Wartawan dan para awak media disela kegiatan Silaturrahmi lebaran pada hari Rabu (4/5/2022) bertempat disekretariat Forum Ormas Jawa Barat Jln.Sumedang no.4 Kota Bandung.
Kang jahid yang juga dikenal sebagai tokoh pegiat anti korupsi nasional yang kritis dan menjabat sebagai Ketua Umum ARM (Aliansi Rakyat Menggugat) menjelaskan tentang adanya dugaan lelang yang tidak wajar dan terlalu _Jumping_ dari Pagu Anggarannya.
"Hal ini akan menimbulkan presepsi negatif dikalangan aktivis pegiat anti korupsi serta dapat dipastikan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang tidak maksimal alias asal-asalan. Patut dicurigai ada apa dibalik ini semua," ungkapnya penuh tanya.
Sebagaimana dijelaskan secara rinci oleh Kang jahid, Lelang Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Pamanukan-Pegaden adalah sebagai berikut:
Nama tender : _Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Pamanukan-Pegaden._
Satuan kerja: Dinas Binamarga dan penataan ruang propinsi Jawa Barat.
Nilai Pagu : Rp.8.500.000.000,00 Harga HPS ; Rp.8.499.081.101,25
Harga Penawaran dan Harga terkoreksi hanya sebesar ; Rp.6.049.076.400,40
dan Pemenangnya adalah CV.Ciudian yang beralamat di ; Perum Pesona Intan Blok E No.11 RT/RW.001/011 Desa Sirnajaya Kab.Garut.
Kang Jahid juga menilai jika lelang yang dilaksanakan oleh ULP LPSE Jabar tersebut diduga terlalu _Jumping ,_ artinya jika penawaranya terlalu jumping bagaimana hasilnya bisa maksimal.
Harusnya pihak Dinas Binamarga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat serta pelaksana lelang dari ULP LPSE Jabar harus mempertimbangkan mutu dan kwalitas paket pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pihak ketiga nantinya.
Jika terlalu jumping seperti ini, bagaimana mungkin mutu dan kwalitas pekerjaannya dapat sesuai dengan _Speck_ yang telah ditentukan.
Hal ini juga bisa berdampak pada Pekerjaan proyek tersebut dilaksanakan secara asal-asalan dan jauh dari mutu dan kwalitas pekerjaan yang diinginkan.
"Kami menduga ada permainan kongkalikong antara oknum pada Dinas BMPR Jabar, Oknum di ULP LPSE maupun dengan pihak ketiga," ungkap Kang Jahid.
Kami mendesak kepada APH (Kejaksaan, Kepolisian) agar bisa memonitor dugaan atas _Jumping_ nya proses lelang tersebut.
Selanjutnya kami juga mendesak kepada pihak Dinas BMPR Jabar dan pihak ULP LPSE Jabar untuk mengkaji ulang atas proses penetapan lelang terhadap Paket Pekerjaan Peningkatan Ruas Jalan Pamanukan-Pegaden, bila ditemukan hal-hal yang mengarah adanya oknum yang bermain maka tidak salah jika proses lelang tersebut dibatalkan serta dilaksanakan lelang ulang kembali demi menyelamatkan keuangan negara hingga nantinya dapat menghasilkan pekerjaan dengan mutu serta kwalitas yang diinginkan bersama sesuai bugjet anggaran yang digelontorkan.
Kang Jahid juga mengingatkan jangan sampai kedepannya menjadi temuan oleh APH (KPK,Kejaksaan, Kepolisian) tegas Kang Jahid.
Posting Komentar untuk "Penggunaan Anggaran APBN, Ketua Umum ARM: Ada Apa Dibalik Ini Semua"